Doa Yang Adil


[ 02.03.2025 ] La Hami' mempunyai dua istri, yang kedua bernama Hasanah. Seorang perempuan muda, ramping dan cantik jelita. Berbeda dari itu, istri pertamanya bernama Jamilah, seorang yang gembrot, berkulit hitam, dan berwajah jelek. Karena ada rezeki, La Hami' akan berangkat umrah bersama kedua istrinya. Tapi dasar orang awam, dia tak tahu doa apa yang harus dia baca saat tawaf dan sai nanti di tanah suci, maka dia bertanya ke La Capila yang lalu mengajarinya doa sapu jagat, sebagai doa yang bisa dibaca dalam semua acara. "Cukup kau baca doa ini, insya Allah ibadah umrahmu akan mabrur." Ujar La Capila meyakinkan.

Siang malam La Hami' berlatih di rumahnya sambil membaca doa sapu jagat yang dituliskan La Capila untuknya. Dari ruang tamu hingga dapur dan kamar tidur, La Hami' tak henti melafaz doa dengan suara keras. "Sungguh kau suami tak tahu diuntung!" Tegur Jamilah sambil melayangkan panci ke kepala La Hami'. "Hai, apa salahku?" La Hami' mengelus-elus kepalanya. "Kenapa kau hanya mendoakan Hasanah dan tak pernah mendoakanku, istri yang membersamaimu sejak masih susah dahulu?" Jamilah ngambek.

La Hami' lalu memperhatikan dengan baik lafaz doa yang dituliskan oleh La Capila sambil membatin, 'Wah, La Capila membodohi saya, dia memberiku doa yang bisa membuat istri pertamaku cemburu. Dia kira aku tidak tahu memperbaikinya'. Dia lalu berbalik ke arah Jamilah dan berseru, "Tenang, aku akan berbuat adil di antara kedua istriku. Aku juga akan mendoakanmu!" Tiba-tiba La Hami' melanjutkan latihannya dengan suara yang lebih lantang, "Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati jamilah, wa kinaa azaaban naar". Mendengar itu, hati Jamilah berbunga-bunga.

Posting Komentar

0 Komentar