[ 06.04.2025 ] "Duhai muridku, tahukah engkau apa yang sepatutnya dipahami sebelum kita menjelajah dunia pengetahuan, dan alam kehidupan?" Tanya I Mapésona saat melihat La Capila begitu menekuni mendaras kitab-kitab.
"Apakah gerangan itu, duhai guruku yang bijaksana?" Balas La Capila sambil menatap wajah teduh I Mapésona dengan pandangan penuh penghormatan.
"Sudahkah engkau mengenali hakikat dirimu? Sungguh itulah hal pertama yang harus dikau pahami, ᨆᨄᨗᨍᨛᨄᨘ ᨕᨒᨙ (mappijemppu alé)." Terang I Mapésona.
ᨕᨍ ᨆᨘᨕᨔᨄ ᨑᨗ ᨔᨒᨗᨓᨛ ᨋᨛᨄ | ajaq muassappa ri saliweng nreppa
ᨕᨛᨃ ᨆᨊᨛ ᨆᨘᨕ ᨑᨗ ᨕᨒᨙᨆᨘ | engka maneng mua ri alému
"Tak payah dikau menelisik dan ᨒᨘᨈᨘ ᨆᨔᨘᨕᨍ (luttu massuajang) ke seluruh petala langit (ᨅᨛᨈ ᨒᨂᨗ) hingga ke tepian gemintang (ᨓᨗᨑᨗᨊ ᨅᨗᨈᨑᨕᨙ). Cukuplah dikau mencekau ke dalam diri." I Mapésona memaparkan jalan.
"Waduh, betapa kebingungan kian menerpa kesadaran muridmu yang dungu ini, duhai guruku, apa gerangan yang patut di geledah di diri ini?" La Capila tertunduk takzim merenungi kebodohan diri.
ᨔᨉ ᨆᨄᨅᨈᨗ ᨕᨉ | sadda mappabati ada
ᨕᨉ ᨆᨄᨅᨈᨗ ᨁᨕᨘ. | ada mappabati gauq
ᨁᨕᨘ ᨆᨄᨅᨈᨗ ᨈᨕᨘ | gauq mappabati tau
"Hakikat diri seseorang, terefleksi dari selarasnya kata/ada (ᨕᨉ) dan perbuatan/gauq (ᨁᨕᨘ). Keduanya bisa sejalan bila beranjak dari akar yang sama: suara/sadda (ᨔᨉ)." I Mapésona menuturkan ajarannya dengan telaten.
"Tapi, suara/sadda (ᨔᨉ) yang mana itu, duhai guruku yang kinasih?" Keluh La Capila, I Mapésona hanya tersenyum. "Jangan biarkan muridmu ini dibelasah buncah." Lanjut La Capila.
"Suara yang berdenting lirih di keheningan, suara yang tak terperangkap tangga nada dan melodi ritmis, denting paling azali, penghulu segenap suara. Leluhur menyebutnya sebagai ᨔᨉ ᨆᨆᨘᨒᨂᨙ (sadda mammulangngé)."
"Suara yang perlu dikau telusur dan susuri hingga ke akar keberadaan. Suara yang mampu membuat kayu nan kering bertunas kembali, seperti pesan galigo berikut." Suara I Mapésona menggema di keheningan.
ᨕᨗᨐ ᨈᨛᨄᨁ ᨀᨘᨔᨄ | iyya teppaja kusappaq | iya yang tak henti kutelisik
ᨄᨌᨚᨒᨗ ᨒᨚᨒᨚᨕᨙᨂᨗ | paccolliq loloéngngi | yang menumbuhkan tunas nan segar
ᨕᨍᨘ ᨆᨑᨀᨚᨕᨙ | aju marakkoé | pada reranting nan kerontang
0 Komentar